Sebagai satu demonstrasi jalanan, himpunan Turun Anwar yang berlangsung Sabtu lalu mungkin tidak sehebat perhimpunan ICERD pada 2018, apatah lagi dibandingkan dengan siri protes jalanan di Bangkok, Jakarta atau Manila. Tetapi sama ada yang hadir hanya 100 orang dalam pelbagai rupa dan saiz, atau setengah juta yang sanggup berpanas, berjerubu dan berhujan, hakikatnya ia tetap menjadi satu detik penting yang tidak harus diketepikan – khususnya buat pemimpin Pakatan Harapan (PH) yang juga Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.
As street demonstrations go, Saturday’s ‘Turun Anwar’ (Remove Anwar) rally may not have the numbers as the country’s ICERD protest in 2018, or the street demos in Bangkok, Jakarta or Manila. But whether it was 100 people in various shades and sizes, or half a million who braved the heat, haze and later, rain, like it or not, it should be a watershed moment for the Pakatan Harapan (PH) folks, especially for their leader, the Prime Minister of Malaysia, Anwar Ibrahim.
Kuching: Gabungan Parti Sarawak (GPS) must be the clear choice for all Sarawakians in the upcoming elections, said its chief whip Fadillah Yusof.
Fadillah, in...
Oleh Emma Harith
Menganjak ke tahun tahun 2021, rakyat tanpa mengira bangsa perlu bergerak sebagai satu pasukan demi memastikan negara kita terus stabil walaupun gelombang...
Oleh Emma Harith
Memandangkan kita menghampiri pertengahan bulan Januari 2021, masalah pandemik, ekonomi dan situasi politik yang kucar- kacir telah sampai tahap yang membimbangkan. Oleh...